catatan kuliah.
Juritan sumringah mentari berdarah
oleh : Hindun Fauziah
Daun-daun kering
Membungkus pepohonan layu
Di timur fajar serupa sayu
Dahan-dahan sinar melarik semu
Pakaian basah melilit tubuh
Tulang-tulang tak berkulit
Menonjolkan onggokan tengkorak
hidup
Pada seringai bentuk sumringah
,,terbelit
Dahaga, lapar..jeritan mentari
Mengisak sedu airmata dini
Dari barat tenggelamkan langit
Ke dasar bumi yang tak berpelangi..
Rindu,,,rindu akan kelahiran dulu
Yang masih semuda paras-paras lugu
Di pelataran pondok berdinding kayu
Bukan beton yang serasa memnjarakan
dungu
Kini daun hijau telah menguning
Bersit sinar telah memmudar
Jelajah waktu memindah unsur
Irama hujan bak jeritan..terdengar pilu
Kini lembah telah telanjang
Bukit mungkin tak indah dipandang
Pesisir daratan bercongkak arogan
Mengisyaratkan samudera siap
mencengkeram
Bumu,,bumi menangis
Mentari nelangsa
Siraman cahaya menjadi senjata
Yang siap menguliti ,tulang-tulang
berbaju pengemis..
#merbabu kala itu
November 15
Komentar
Posting Komentar